Selasa, 25 Juni 2013

Waktu itu terasa Pendek

Waktu Tak mungkin bisa ku hentikan, tak terasa pundakku terpikul mati

Ketika kau berikan api terasa bakar raga

Ketika kau berikan salju bekukan kalbu

Kau berikan dusta ketika ku mendaki bukit terjal nan tak berujung

Tak sadarkah kau tunjukku layak nyonya besar,kilau permata buat mu silau

Ketika berjalan Baju sobek dan kaleng rombeng terlihat dimatamu

Apapun yang kau liat kini terasa kapas,ku coba selaras tapi ku tak mampu

Berlian itu terlihat seringan kapas, sutra itu membuat mempesona tak bertepi

Sungguh kau mapan tak berpijak, hatimu penuh lumut yang menutup nurani

Maumu jadi mauku, ketika suaramu berderik ku selalu mencoba disampingmu

meskipun lelah kantuk selalu ku kandung.......

Lelah mu menjadi lelahku, jatuhmu selalu menjadi jatuhku, tangismu adalah tangisku,

Rintihanmu selalu jadi rintihanku tapi bahagimu bukan bahagiku...

ku hanya pinta sabar dan senyummu, ku tau mamamu berkehadak lain..... tapi cobalah

bersujut kembali tuhan mungkin punya jawaban lain.....


Pahitpun itu ku tersenyum


Kamu tak tahu rasanya hatiku

Tidak ada komentar: